Budidaya Sayuran Dengan Cara Vertikultur – Sayuran adalah istilah umum untuk makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang biasanya berkadar air tinggi dan dimakan segar atau setelah sedikit bekerja. Kata untuk aneka sayuran disebut sayuran atau sayuran.
Budidaya Sayuran Dengan Cara Vertikultur
Sayuran merupakan produk yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat, untuk dikonsumsi. Permintaan sayuran meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, karena ketersediaan tanah semakin berkurang, sehingga kebutuhan sayuran semakin terbatas. Upaya lain dapat dilakukan dengan menanam sayuran secara langsung atau vertikultur.
Sistem pertanian vertikultur adalah sistem pertanian langsung atau bertingkat. Sistem ini cocok digunakan di daerah sempit atau padat penduduk.
Baca juga : Cara Membudidayakan Tanaman Jagung Berkualitas
Keuntungan pengelolaan pertanian vertikultur adalah: 1) efisiensi penggunaan lahan karena biaya penanaman melebihi cara tradisional, (2) konservasi penggunaan pestisida dan pestisida, (3) kemungkinan penanaman rumput dan gulma pada usia muda; (4) Dapat dengan mudah diangkut karena tanaman ditempatkan di dalam gambar tertentu, (5) membantu merawat tanaman.
Ada banyak jenis tanaman yang bisa ditanam secara vertikultur, biasanya dari produk seperti sayuran, tanaman hias atau tanaman obat. Produk nabati antara lain: sawi, daun bawang, pakcoi, kangkung, bayam, kemangi, caisim, seledri, selada dan daun bawang.
Media tanam
Cara budidaya yang digunakan adalah campuran tanah, kompos dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. Setelah semua bahan terkumpul, kompos tersebut didistribusikan secara merata.
Kulit batang berfungsi menyimpan air di dalam tanah sedangkan kompos menjamin ketersediaan unsur hara esensial yang akan dipecah menjadi unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Pasang bahan tanam di area yang sudah disiapkan.
Area pot / paralon / bambu diuji agar tidak terlalu padat sehingga air dapat mengalir lebih mudah, sehingga akar tanaman tidak kesulitan “bernapas”, dan saya sangat bebas untuk memudahkan penyimpanan air. dan retensi kelembaban.
Baca Juga : Pemupukan Tanaman Padi Yang Baik
Pembibitan dan Perencanaan
Untuk yang kangkaung dan bayam, benih bisa langsung ditanam di areal tanam. Untuk cabai, terong, paprika, biji sawi harus disemai terlebih dahulu. Memindahkan benih ke areal tanam harus sangat hati-hati, usahakan agar tanah tetap menempel pada akar tanaman. Menabur di sore atau pagi hari dengan merendam tanaman di akar.
Perawatan
- Pengairan dilakukan 2 (dua) kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
- Penanaman dilakukan jika ada sayuran yang mati.
- Jika tanaman tidak terlalu gemuk, tambahkan kompos atau herbisida.
- Pengendalian hama harus dilakukan secara normal/mekanis dengan cara mengocok atau menebang tanaman yang terserang hama dan penyakit.
Memanen
Pemanenan sayuran biasanya dilakukan dengan membuang akar (sawi, bayam, seledri, kemangi, selada, kangkung, dll). Jika kita memiliki tanaman sendiri dan memakannya sendiri, itu akan menghemat banyak uang dengan memanen daun. Dengan cara ini tanaman sayuran dapat bertahan lebih lama dan dapat dipanen lebih sering.
Teknologi Penanaman Sayuran Secara Vertikultur
Baca Juga : Proses Pengolahan Tanah Budidaya Cabe Rawit
Kata vertikultur mirip dengan asal kata bahasa Inggris, yaitu vertikal dan budaya, jadi vertikultur adalah metode bertani yang dilakukan di atas atau bertingkat, secara internal dan eksternal. Sistem pertanian bertingkat atau vertikal ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk kawasan perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, satu meter tanah hanya bisa menumbuhkan 5 tanaman, dengan sistem lugas yang bisa digunakan untuk 20 tanaman.
Vertikultur bukan sekadar taman lurus, tetapi ide ini akan memotivasi seseorang untuk menciptakan ruang keanekaragaman hayati kecil di halaman. Antarmukanya sederhana, mudah dibuat dan dipelihara oleh pengguna. Pertanian langsung tidak hanya sumber makanan tetapi juga sumber alam yang indah.
Ada banyak model, aksesoris, ukuran, wadah vertikultur, disesuaikan dengan kondisi dan keinginan saja. Umumnya berbentuk persegi panjang, segitiga, atau berbentuk seperti tangga atau parafin, dengan beberapa anak tangga atau rak. Bahannya bisa dari bambu atau pipa paralon, kaleng bekas, bahkan karung beras, karena salah satu filosofi vertikultur adalah memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita.
Persyaratan kuat berdiri dan mudah dipindahkan. Tanaman yang akan ditanam harus menyesuaikan dengan kebutuhannya dan memiliki kualitas ekonomis tinggi, umur pendek, dan perakaran pendek. Tanaman sayuran yang paling umum ditanam antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisin, kemangi, tomat, pare, buncis, mentimun, dan sayuran berdaun lainnya. Untuk tujuan komersial, pengembangan vertikultur perlu dipertimbangkan secara ekonomis agar biaya produksi tidak melebihi hasil penjualan tanaman. Sebagai pengikut, vertikultur dapat digunakan sebagai sarana untuk menciptakan dan memperoleh tanaman yang sehat dan berkualitas.
Membuat alat tanam vertikultur
Misalnya, pola tanam dibuat dua pasang dengan membuat bajak lurus sebagai berikut :
- Paralon, masing-masing panjangnya 120 cm, dengan peruntukan alat tanam 100 cm dan sisanya 20 cm untuk ditanam di tanah.
- Setiap lubang paralon akan dibuat 10 bagian.
- Paralon dipilih dengan lebar, kemudian dipotong sesuai ukuran yang ditentukan.
- Kemudian menanam lubang di dekat bagian 100 cm menggunakan bor listrik atau menggunakan alat lainnya.
- Lubang dibuat berbeda pada keempat sisi paralon (pasang bagian atas paralon ke kotak). Pada dua sisi yang berlawanan terdapat tiga lubang tanam, pada kedua sisi setiap lubang tanam, sehingga total terdapat 10 lubang tanam.
- Setiap lubang lebarnya 1,5 cm, sedangkan jarak antar lubang adalah 30 cm.
Baca Juga : Syarat Budidaya Buah Naga Berkualitas