Tahapan Pengujian Loading Test Jembatan – Jembatan yang sudah selesai dibangun bukan berati jembatan bisa langsung digunakan. Masih ada pekerjaan pelengkap jembatan yang harus diselesaikan yaitu pengujian kelayakan jembatan.
Pekerjaan pelengkap pada jembatan ini antara lain :
- Pembuatan tembok pasangan batu yang diplester dan difinishing dengan cara dicat.
- Pembuatan trotoar, dilanjutkan dengan pemasangan kastin yang ditimbun dan dipadatkan menggunakan sirtu serta finishing memakai batu alam.
- Memasang lampu lalu lintas (bila diperlukan).
- Pemasangan marka atau rambu jalan.
- Terakhir uji kelayakan jembatan salah satu pengujian yang wajib dilakukan yaitu loading test jembatan atau uji beban jembatan. Pengujian ini dilakukan agar mengetahui kekuatan struktur jembatan dan kapasitas beban maksimal yang bisa ditahannya.
Berikut ini Tahapan Pengujian Loading Test Jembatan :
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui ketahanan, kekuatan dan kualitas dari jembatan, selain itu pengujian ini bisa juga dilakukan untuk bangunan lain. Pengujian ini dilakukan dengan langsung memberikan beban pada jembatan. Ada dua macam pengujian pada loading test jembatan, yaitu :
1. Static Load Test atau Uji Beban Statis
Pengujian beban ini dilakukan dengan menggunakan beban diam baik pada muatan, intensitas, tempat maupun garis kerjanya. Pada saat akan melakukan pengujian seluruh lalu lintas yang akan melewati jembatan akan dihentikan hingga pengujian selesai. Pengetesan ini dilakukan menggunakan truk bermuatan berat dengan jumlah yang cukup banyak.
Lalu truk-truk ini akan disusun secara sejajar pada sepanjang jembatan. Ruang lingkup pada pengujian ini yaitu penempatan bagian as truk pada beberapa lendutan yang dihasilkan pada titik konfigurasi. Defleksi maksimalnya ditentukan menggunakan analisis statis berdasarkan standar pembebanan truk yang digunakan.
2. Dynamic Load Test atau Uji Beban Dinamis
Pengujian ini berbeda dengan uji statis, pengujian dinamis memanfaatkan benda yang bergerak.
Berbeda dengan pengujian statis, pengujian dinamis menggunakan benda yang bergerak, contohnya sebuah balok kayu besar yang nantinya akan dilewati oleh truk. Pada pengujian ini alat uji akan dipasang lebih dulu barulah balok kayu dipasang pada lokasi pengujian.
Setelah itu truk akan melintasi balok kayu, pengujian dilakukan saat rodanya melewati balok dan terjatuh membentur aspal. Benturan ini akan menghasilkan getaran dan getaran inilah yang kemudian diukur dan dianalisa untuk menguji tingkat kekuatan jembatan. Pengujian ini dilakukan menggunakan alat ukur getaran untuk jembatan, flyover, dsb.
Pada pengujian ini cukup menggunakan satu truk yang memiliki muatan berat. Akan tetapi pengujian ini harus dilakukan hingga mendapatkan standar pengukuran yang sudah ditetapkan meskipun harus berulang-ulang. Tujuannya yaitu agar jembatan memiliki ketahanan yang baik pada saat dilewati kendaraan berat diatasnya.
Baca Juga : Hal Penting Dalam Pembuatan Jembatan Pemantauan Kerusakan Struktur Jembatan Dengan Pengujian NDT 3 Struktur Jembatan Kereta Api (KA)