Pemanfaatan Batubara Dalam Keseharian

Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang menghasilkan devisa negara. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa batu bara memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi ini.

Pemanfaatan Batubara Dalam Keseharian

Menurut beberapa sumber, energi fosil khususnya batu bara akan mendominasi kebutuhan energi dunia hingga tahun 2040. Sumber daya batubara masih melimpah di Indonesia sendiri. Ketika batubara digunakan, itu termasuk dua jenis:

1. Penggunaan langsung

Batubara digunakan langsung dalam proses pereduksian bijih besi menjadi besi atau biasa dikenal dengan proses pirometalurgi yang membutuhkan panas tinggi. Selain itu, batubara dapat langsung dibakar dan digunakan sebagai energi berkalori tinggi. Ini banyak diterapkan di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta untuk kebutuhan berbagai industri.

2. Gunakan secara tidak langsung

Padahal jumlah batubara di Indonesia relatif melimpah. Namun, sebagian besar batubara di Indonesia tergolong batubara kadar rendah berupa lignit dan batubara sub-bituminous. Nilai kalori yang rendah pada kedua bentuk tersebut disebabkan oleh kandungan air yang tinggi dan bila digunakan dalam jumlah banyak, dosisnya terbatas.

Hal ini dapat dicegah dengan gasifikasi batubara, pencairan batubara, proses produksi briket batubara, sintesis batubara atau dengan meningkatkan kualitas batubara secara efisien dengan mengubah batubara kualitas ini menjadi berbagai bentuk. Konversi batubara dikenal sebagai teknologi batubara bersih.

Baca juga : Nama Daerah Di Indonesia Penghasil Batubara

Pemanfaat Batubara Secara Tidak Langsung

Konversi batubara berdampak positif bagi lingkungan, karena polutan yang dihasilkan seperti karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida, nitrogen oksida dan hidrokarbon tidak lebih banyak dari polutan yang dihasilkan saat kita membakar batubara secara langsung. Di antara sektor-sektor yang terlibat dalam penggunaan batubara secara tidak langsung adalah:

a. Di bidang transportasi

Bahan bakar CWM atau bahan bakar campuran dengan 30-40% air, 60-70% batu bara dan sedikit aditif kental untuk membentuk suspensi homogen dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti BBM. Hal ini dikarenakan bahan bakar CWM memiliki sifat fisik dan sifat yang sama dengan BBM.

b. Dalam industri besi atau baja

Batubara jenis kokas memiliki sifat kokas yang biasanya digunakan untuk proses pirokimia pada suhu tinggi dan membutuhkan banyak bahan pereduksi untuk mempercepat proses reduksi bijih menjadi logam.

Kokas sendiri merupakan batubara dengan kemurnian rendah yang dihasilkan dengan memanaskan batubara di luar udara dan memiliki kandungan karbon yang tinggi.

c. PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Uap )

Selain pembakaran langsung, PLTU menggunakan batubara yang sudah melalui proses peningkatan kualitas terlebih dahulu menjadi bahan bakar CWM atau Coal Water Mixture. Bahan bakar CWM sendiri dikatakan memiliki sifat fisik berupa suspensi dan bersifat cair. Oleh karena itu, untuk membakar CWM, CWM dimasukkan ke dalam oven yang sudah dipanaskan dengan suhu tinggi.

d. Di bidang industri kimia

Dalam industri kimia, pemurnian batubara dapat menghasilkan residu yang disebut tar batubara, yang nantinya digunakan untuk perlindungan bangunan, sampo, cat, sabun, kain, dan bahan bangunan. air.

e. Keluarga

Batubara diproduksi dalam bentuk briket dengan cara memanaskan batubara dalam media bahan bakar dengan menggunakan Brown Coal Process atau disingkat UBC. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air pada batubara. Batubara jenis ini digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah, misalnya untuk memasak dan pemanas, sehingga batubara ini banyak digunakan pada sektor keluarga/industri rumah tangga kecil.

f. PLTG ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas )

Dalam industri ini, gas digunakan untuk menghasilkan listrik. Batubara kinerja bereaksi dengan oksigen dan uap membentuk syngas, yang kemudian dibakar dalam turbin gas.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *