Spektrofotometer merupakan alat yang sering digunakan dalam analisis kimia dan biologi. Alat ini dapat mengukur cahaya yang diserap atau dipantulkan oleh suatu bahan. Artikel ini akan membahas pengertian dan prinsip kerja spektrofotometer.
Pengertian dan Prinsip Kerja Spektrofotometer
-
Pengertian Spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur cahaya yang diserap atau dipantulkan oleh suatu bahan. Cahaya yang dilewatkan oleh suatu bahan dapat diukur menggunakan spektrofotometer. Spektrofotometer memiliki berbagai jenis, antara lain spektrofotometer UV-Vis, IR, dan Fluoresensi. Setiap jenis spektrofotometer memiliki kegunaan dan aplikasi yang berbeda-beda.
-
Prinsip Kerja Spektrofotometer
Spektrofotometer bekerja berdasarkan prinsip dasar bahwa suatu bahan dapat menyerap atau memantulkan cahaya pada panjang gelombang tertentu. Alat ini mengukur cahaya yang diserap atau dipantulkan oleh suatu bahan dalam spektrum elektromagnetik. Prinsip kerja spektrofotometer dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu sumber cahaya, monokromator, dan detektor.
1. Sumber Cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer biasanya berupa lampu halogen atau deuterium. Lampu halogen digunakan untuk spektrofotometer UV-Vis, sementara lampu deuterium digunakan untuk spektrofotometer UV. Lampu ini akan menghasilkan cahaya putih yang akan diarahkan ke sampel yang akan diukur.
2. Monokromator
Cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya memiliki spektrum yang luas, sehingga perlu dipisahkan menjadi panjang gelombang tertentu. Monokromator digunakan untuk memisahkan cahaya menjadi panjang gelombang yang diinginkan. Monokromator memiliki prisma atau kisi difraksi yang dapat menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang yang spesifik.
3. Detektor
Cahaya yang telah dipisahkan oleh monokromator kemudian diukur oleh detektor. Detektor pada spektrofotometer biasanya berupa fotodioda atau fotometer. Detektor akan menghasilkan sinyal listrik berdasarkan jumlah cahaya yang diterima. Sinyal listrik tersebut kemudian diubah menjadi data yang dapat diolah untuk mendapatkan hasil pengukuran.
Setelah melewati tiga tahap tersebut, data yang dihasilkan oleh detektor dapat ditampilkan pada layar atau dicetak dalam bentuk grafik spektrum. Grafik spektrum ini akan menunjukkan jumlah cahaya yang diserap atau dipantulkan oleh sampel pada panjang gelombang tertentu. Berdasarkan grafik spektrum ini, dapat diketahui konsentrasi dan karakteristik kimia dari sampel yang diukur.
Langkah-langkah Dalam Melakukan Spektrofotometri adalah sebagai berikut:
- Persiapan sampel yang akan diukur.
- Penyiapan spektrofotometer sesuai jenis sampel yang akan diukur.
- Penentuan panjang gelombang yang akan digunakan.
- Pengukuran sampel pada panjang gelombang yang telah ditentukan.
- Pengolahan data dan pembacaan hasil spektrofotometri.
Jenis Spektrofotometer dan Keunggulannya
Spektrofotometer UV-Vis, IR, dan Fluoresensi merupakan jenis spektrofotometer yang paling umum digunakan. Spektrofotometer UV-Vis digunakan untuk mengukur serapan cahaya pada rentang panjang gelombang UV-Vis. Dan spektrofotometer IR digunakan untuk mengukur serapan cahaya pada rentang panjang gelombang inframerah. Sedangkan spektrofotometer Fluoresensi digunakan untuk mengukur emisi cahaya pada suatu bahan.
-
Keunggulan masing-masing jenis spektrofotometer adalah sebagai berikut:
- Spektrofotometer UV-Vis memiliki rentang panjang gelombang yang luas sehingga dapat digunakan untuk berbagai jenis sampel.
- IR memiliki kemampuan untuk mengukur sampel padat, cair, dan gas pada rentang panjang gelombang yang berbeda-beda.
- Spektrofotometer Fluoresensi memiliki kemampuan untuk mengukur kadar senyawa organik dan anorganik pada sampel yang kompleks.
Aplikasi Spektrofotometer
Spektrofotometer digunakan pada berbagai bidang, seperti industri, laboratorium, dan penelitian ilmiah. Contoh aplikasi spektrofotometer pada industri adalah pengukuran kadar protein pada produk susu, pengukuran kadar logam pada limbah cair, dan pengukuran kualitas minyak sayur. Sedangkan pada laboratorium, spektrofotometer digunakan untuk pengukuran kadar zat-zat kimia pada sampel, pengukuran kadar gula pada urin, dan pengukuran kadar kolesterol pada darah.
Pada bidang penelitian ilmiah, spektrofotometer digunakan untuk penelitian kimia, biologi, dan fisika. Contoh aplikasi spektrofotometer pada penelitian kimia adalah untuk mengukur reaksi kimia, pengukuran spektrum molekul, dan karakterisasi senyawa organik. Sedangkan pada penelitian biologi, spektrofotometer digunakan untuk mengukur spektrum absorpsi pigmen fotosintesis, konsentrasi DNA, dan konsentrasi protein. Pada penelitian fisika, spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas sinar pada spektrum elektromagnetik, dan penelitian optik.
Kesimpulan
Spektrofotometer merupakan alat yang sangat berguna dalam analisis kimia dan biologi. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur cahaya yang diserap atau dipantulkan oleh suatu bahan. Spektrofotometer memiliki berbagai jenis, antara lain spektrofotometer UV-Vis, IR, dan Fluoresensi. Setiap jenis spektrofotometer memiliki kegunaan dan aplikasi yang berbeda-beda. Penggunaan spektrofotometer sangat luas pada berbagai bidang, seperti industri, laboratorium, dan penelitian ilmiah. Dengan menggunakan spektrofotometer, analisis kimia dan biologi dapat dilakukan dengan lebih efisien dan akurat.