Perbedaan Garam Biasa dan Garam Himalaya – Garam himalaya merupakan jenis garam yang tengah terkenal sekarang ini. Garam yang memiliki warna merah muda ini diyakini mempunyai banyak kegunaan dibandingkan dengan garam dapur biasa. Hal ini dikarenakan kandungan mineral yang ada didalam garam himalaya diyakini mempunyai banyak kegunaan untuk tubuh.
Setelah kita mengetahui beberapa kegunaan garam himalaya untuk tubuh. Lalu apa sajakah yang membedakan antara garam dapur dan garam himalaya ? Benarkah garam himalaya lebih sehat ?
Warna merah muda pada garam himalaya dihasilkan dari kandungan mineral di dalamnya serta pemrosesannya yang dilakukan secara alami. Mineral yang menyebabkan garam himalaya berwarna merah muda salah satunya yaitu zat besi. Lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan kandungan antara garam himalaya dan garam biasa :
Berikut ini Perbedaan Garam Biasa dan Garam Himalaya :
A. Kandungan garam himalaya tiap 1 gramnya :
- 1,6 miligram Kalsium
- 0,0369 miligram Zat besi
- 368 miligram Sodium
- 2,8 miligram Kalium
- 1,06 miligram Magnesium
B. Kandungan garam biasa tiap 1 gramnya :
- 0,4 miligram Kalsium
- 0,0101 miligram Zat besi
- 381 miligram Natrium
- 0,9 miligram Kalium
- 0,0139 miligram Magnesium
Berdasarkan data tersebut, kandungan nutrisi antara kedua jenis garam ini dapat dikatakan sangat kecil atau tidak terlalu mencolok. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan kalium harian tubuh setidaknya memerlukan 1,7 kg garam himalaya tiap harinya. Jumlah ini tentu tidak realitis bukan karena konsumsi garam berlebihan justru tidak baik untuk tubuh.
Baca Juga : 11 Kegunaan Garam Himalaya Untuk Kesehatan Kegunaan Dan Penjelasan Anemometer 10 Jenis-Jenis Beton dan Fungsinya Beberapa Penyebab Terjadinya Korosi Logam
Benarkah garam himalaya lebih sehat dari garam biasa?
Salah satu manfaat yang diklaim dengan mengkonsumsi garam himalaya yaitu dapat menunjang diet, akan tetapi hal ini belum memiliki bukti kuat ataupun studi lebih mendalam. Hal yang dapat dijelaskan secara logis yaitu kandungan natrium lebih rendah yang ada didalam garam himalaya memang dapat menunjang program diet.
Namun dengan perbedaan kandungan yang tidak terlalu signifikan ini membuat klaim tersebut tidak sepenuhnya tepat. Faktanya, garam himalaya memiliki ukuran kristal yang lebih besar dibandingkan dengan garam biasa walaupun sebagian ada yang sama. Jadi secara teknis ukuran kristal yang lebih besar membuat porsi natrium dalam takaran yang sama akan lebih sedikit.
Hal ini membuat penggunaan garam himalaya jauh lebih sedikit, jika ukuran kristalnya sama maka penggunaannya juga akan sama. Namun kita harus tetap memperhatikan batas aman mengonsumsi natrium harian dalam mengonsumsi kedua jenis garam tersebut.
Kementerian kesehatan menyarankan agar mengonsumsi garam harian kita maksimal yaitu 2.000 mg natrium, takaran ini sama dengan 1 sendok teh / 5 gr. Jika kita mengonsumsi garam secara berlebihan maka dapat menyebabkan masalah bagi tubuh seperti tekanan darah ringgi, jantung, stroke hingga masalah ginjal.