Dinding merupakan tempat yang sangat penting dalam sebuah bangunan, fungsi dinding adalah untuk memikul beban, mencegah panas dan udara dingin. Pastinya Anda pernah mengalami tembok yang retak atau rusak. Masalah seperti itu tentu tidak bisa dianggap enteng, tembok dengan tembok tidak bisa menimbulkan masalah yang lebih besar dan berbahaya di kemudian hari.
Memang banyak penyebab yang menyebabkan runtuhnya dinding bangunan. Itu bisa diukur dengan menggunakan alat pengukur yang disebut retakan pada dinding bangunan Deteksi cacat ultrasonik. Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi retakan dari besar ke kecil.
Beberapa penyebab keretakan pada dinding adalah sebagai berikut.
- Pertumbuhan yang cepat akan memiliki efek berbahaya pada bangunan. Kesalahan dari konstruksi yang terburu-buru menyebabkan masalah yang lebih besar di jalan.
- Tanah berpengaruh pada konstruksi bangunan, tanah dapat menyusut dan mengembang seiring waktu karena beban yang diberikan.
- Umur bangunan juga dapat mempengaruhi kerusakan bangunan, karena pada umumnya tidak ada bangunan yang bertahan selamanya dan semuanya harus diperbaharui untuk mengurangi masalah tersebut.
- Air bisa menjadi penyebab paling umum dari retakan air di dinding dan beton. Air dapat didorong ke dinding dan beton karena tekanan hidrostatik.
- Selain itu, akar pohon di sekitar rumah dapat menyebabkan retakan pada dinding atau beton. Akar terus tumbuh dan menekan dinding pondasi dan menyebabkan keretakan.
Cara Mengetahui Retakan Pada Dinding Bangunan
Secara umum, retakan dapat dibagi menjadi dua:
-
1. Retak Struktur
Jenis retakan ini sangat berbahaya bagi kekuatan bangunan. Ciri-cirinya adalah lebar retakan lebih dari 2 mm dan menembus sisi dinding yang lain. Dibutuhkan penanganan yang serius dan biaya yang besar agar retakan struktur tidak menggeser struktur bangunan.
Penyebab retak struktural adalah sebagai berikut: –
- Rusaknya tiang yang retak, hal ini disebabkan kekurangan besi.
- Menurunkan atau mengubah pondasi karena struktur tanah yang buruk.
- Fondasi tidak sesuai dengan beban.
-
2. Retak non struktural
Jenis retakan berikutnya tidak menimbulkan efek yang berbahaya, namun retakan seperti ini dapat mengurangi nilai estetika bangunan. Ciri-ciri yang timbul dari retakan nonstruktural adalah garis-garis kecil yang muncul pada tempat-tempat yang tidak beraturan.
Retakan non-struktural dibagi menjadi tiga jenis:
- Map Cracking
- Crazing
- Retak Susu atau Shrinkage